Minggu kemarin, tepatnya Sabtu malam (Diella-jomblo ngenes yang gak bermental kuat untuk menyebutnya Malam Minggu) aku memutuskan untuk tidur cepat. Sabtu malam itu jadwalnya buat tidur cepet, waktunya buat nyantai sambil pacaran sama blog, intinya say no to study !
Led merah yang jarang banget kelap-kelip malam itu akhirnya kelap-kelip juga. Ada 3 sms. Di atas sendiri ada sms dari nomer yang gak dikenal yang mengaku kalo sedang di kantor polisi dan minta dibeliin pulsa. Yang kedua juga dari nomer yang gak dikenal yang cuman sms tanda titik doang. Dan yang paling bawah adalalaaaahhhhhhh
Sender : Putera Azka
Kita Sabtu besok harus ketemu. Titik !
Aku melongo, mangap sangat lebar. Dan
"Ayo mbak bangun, nanti subuhannya telat lho!" si Ibu teriak teriak di depan kamar. Aku kaget dan langsung nyikap bed cover yang nutupin muka. Hmmm, itu ternyata cuman mimpi.
Minggu~
Senin~
Selasa~
Rabu~
Kamis~
Jumat~
Yap, dari Minggu sampe jumat, otakku terprioritaskan untuk memikirkan apa yang di dalam mimpi itu bener akan terjadi. Apa pas hari Sabtu yang di maksud di mimpi itu aku akan ketemu Azka? Apa iya? Apa bener? Yang boneng gan? Dan hari ini Sabtu, 26 November 2011 aku gak menemukan sedikitpun tanda-tanda bahwa aku akan ketemu Azka.
Hari ini, Sabtu 26 November 2011 aku makan kayak biasanya. Ya, walaupun kebahagiaan datang karena gak ada pramuka, tapi tetep aja galau mikirin mimpi itu. Pulang sekolah tadi, aku memutuskan buat ikut ke rumah Dimas, soalnya ortunya habis pulangg haji. Pas perjalanan dari sekolah sampe rumah Dimas, aku ngarep bakal keetemu Azka di jalan. Tapi enggak terjadi. Sepulang dari rumah Dimas, aku nemenin Lia ke Gramedia, dan aku harap, aku bisa kebetulan ketemu Azka di sana. Karena emang Azka hobi beli komik di Gramedia. Tapi ternyata enggak ketemu. Sepulang dari Gramedia, aku masih berharap sama-bakal ketemu di jalan. Tapi, ternyata enggak ngelihat bentuknya sedikitpun. Iya gue tau kok, Jogja itu luas. Tapi kalo emang kebetulan ketemu kan juga bisa.
Tadi pas sampe rumah, aku buka pintu garasi, masukin motor kemudian terdiam. Aku teriak dalam hati, nyadarin diri bahwa itu cuman mimpi. Aku bengak bengok dalm hati "Diel bangun yoookk, itu cuman mimpi!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar