Minggu, 06 November 2011

Menangis Saja, Menangis kan Kebutuhan Primer...

Well, menangis. Satu kata, kata kerja yang PASTI semua orang pernah melakukanya. Tua, anak-anak, laki-laki, perempuan, banci pun juga pasti pernah menangis. Hewan juga bisa nangis, tadi pas penyembelihan aku liat ada kambing nangis, semua semua semua pernah menangis. Aku, kalian, dia, mereka pernah menangis.

Bahkan ketika menulis post ini, aku lagi nangis. Haha, alasanya? Kenapa? Hmmm, alasan monoton, gak jelas dan mungkin bagi kalian sepele. Tapi, hal ini sering bikin aku menangis. Wanita menangis untuk hal yang tidak ia ingin kehilangan, maka dari itu wanita menangis. Tapi, pria menangis untuk hal yang telah hilang.

Malam ini, aku memang sedang menangis. Tapi rutinitas idiot ria sama temen-temen di twitter tetep gak terlewatkan. Jadiii, bisa dibayangkan, aku sekarang lagi menangis sambil ngakak. (Tolong jangan bawa aku ke RSJ lagi, aku baru saja keluar).

Menangis bukan tanda kalo kita lemah, cengeng dan sebagainya. Kalo menangis itu tanda orang cengeng lemah, itu berarti gak pernah ada orang pemberani di dunia ini, rite? Menangis itu, cara termudah dan termurah untuk mengekspresikan sesuatu. Menangis itu cara termudah dan termurah untuk menghibur diri, menenangkan diri. Maka dari itu, menangis saja... 

Menangis, menangis, menangis.. Apa yang aku tangisin tau kalo sekarang aku lagi kalut galau to the max gara-gara dia. I don't think so. Biarin, walaupun Bang Dika bilang, kalo cewek kalo nangis itu jelek. Idungnya gede, keluar cairan dari idung, matanya membesar dan kalo ngomong kayak orang kena sakit jantung "K..kk.kk..kaa.kaamu, jjj..a.haatt," Tapi, ini gue bang. Gue yakin, Abang pun pernah nangis pas jaman SMP SMA pas jaman gak laku.

Nindy nge bbm, "Gapapa kok, aku juga sering menangis karena alasan itu itu aja. Tapi apa yang kita tangisin itu pernah sekalipun menangis untuk kita? Kurasa tidak."

Nindy, kamu bener. Tapi ini natural, gak bisa ditahan. Dan aku tau, menangis itu kebutuhan. Kebutuhan primer, maka dari itu menangislah saja. . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar