Sabtu, 08 Juli 2017

Dari apa yang Kamu Lihat

Aku, Diella
tinggal di kota yang kata orang ada romansa di setiap sudutnya, Yogyakarta.

Biar aku ceritakan apa yang aku lihat dari Kota ini.

Pada hari kerja,
aku akan bangun dan bersiap untuk memuaskan ketidak-tahuanku,
entah itu di dalam beton beratap atau di luarnya.

Perjalananku dimulai dari bagian barat-namun tetap di tengah Kota ini,
melalui jalan lingkar bagian barat menuju jalan lingkar bagian utara.

Pada pagi hari aku akan bertemu pemuda maupun paruh baya,
di perempatan lampu merah menawarkan entah itu koran, lap kendaraan, atau tahu sumedang.
Mereka tak sekedar berjualan.
Mereka tak boleh enggan dengan karbon dioksida dari mesin beroda juga sengatan matahari.
Mereka tak boleh enggan dengan para mengendara yang menyodorkan telapak tangannya, tanda menolak untuk membeli.
Mereka tak boleh enggan dengan berjalan menyusuri kendaraan yang berhenti di perempatan, lalu kembali lagi ke titik awal.
Begitu, berulang, seharian.

"Mungkin mereka berjalan sampai berkilo-kilo meter jika dijumlahkan,"- pikirku.

Kemudian, aku akan bertemu pria berseragam dari korporasi outsourcing yang bertugas membersihkan semua sudut bangunan beton tempat aku belajar. Biasanya kami akan bersapa dengan mengangguk, atau bersenyum, terkadang dengan sapaan selamat pagi.

Mereka tak sekedar membersihkan.
Mereka akan menjaga barang-barang tertinggal di dalam bilik belajar.
Entah itu buku catatan, telepon genggam, atau kunci kendaraan.
Lalu mengembalikkan pada empunya.

Hariku baru kulewati seperlimanya,
namun matakuliah tentang kegigihan dan kejujuran sudah aku dapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar