Minggu, 11 Januari 2015

Mala Rindu

Hai pembaca. Walau saya ga yakin saya punya pembaca apa nggak. Hai-in aja.

Mau baca cerita singkat pertemanan saya?

Aya sibuk bikin maquette.
Nindi sibuk di solo.
Manda Seli sibuk sama matkul semester 1 yang gila.
Hilda Mags Tata sibuk responsi dan praktikum. Hilda ngurusin gigi, Mags sama Tata sibuk plus bau ayam.
Arba Miti Irma dan aku se fakultas taip kami kayak beda benua.
Novita sibuk menjelajahi SD. Rani sibuk sebagai cekiber di jurusannya yang komposisinya 80% lelaki 20%wanita.

Akhirnya aku ada di tahap yang untuk bertemu udah ga segampang nunggu waktu istirahat. Tapi udah kudu menyatukan jam kosong. And its quite hard. Sesusah mendapatkan hati abang bintang iklan rexona invisible dry.

Ini tentang hubungan pertemanan yang harus dihadapi secara realistis bahwa semua punya jalan masing-masing. Yang gak mungkin sama sama mulu, kecuali Tuhan menakdirkan kami bekerja di tempat yang sama atau apapun itu suatu hari nanti.

Ini tentang merangkai pertemanan tanpa harus ada unsur drama disitu. Dan aku sangat suka cara kami berteman. Cara kami memahami satu sama lain

Aya barusan ngepost di ig tentang bagaimana teman SMP tergantikan teman SMA, teman SMA tergantikan teman kuliah. Saudara tergantikan keturunan. Dan segala dinamika yang ada nggak akan menjadi masalah asal kita menghargai setiap momen yang datang.

Kenapa?
Karena momen momen itu bakal berkurang dari hari ke hari, dan hilang.

Aku selalu yakin apa yang dibiarkan terjadi dengan sendirinya akan berlangsung lebih lama dari yang segaja dibuat terjadi. And this how we do. Kami tetiba aja bisa bareng.
Di kuliah udah nemu yang begini?
Boro boro nemu, yang ada malah menjadi saksi orang-orang yang katanya teman sepermainan malah berantem di grup angkatan. IYAK itu grup umum semua bisa baca. Yang kalau dibaca, bah kayak skrip sineteron.

Sekali lagi, aku ga pernah berusaha nemu. Biarkan itu terjadi sendiri. Thats what I call friendship.

Layaknya inti atom, aku di kelilingi proton dan elektron yang tidak akan aku lepaskan. Sampai kapanpun. Sampai teori penemu penemu atom itu bubrah dan ambyar, proton dan elektron yang mengelilingi tidak mungkin dan tidak akan aku lepaskan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar