Senin, 22 Agustus 2011

Let Me Down

Yah, hari ini Senin 22 Agustus 2011 aku sadar bahwa gak semua makhluk Idiotik (baca: aku) bisa bahagia terus-terusan dengan keidiotanya, dan manusia Idiotik (baca: aku) bisa jatuh, karena ke Idiotanya juga.Tapi sisi Idiotik ini kadang bisa menghibur aku, menjauh dari kegalauan.  Dan aku ngerti, bahwa cewek idiot ini belum siap untuk membangun sebuah cerita seperti yang teman-temanku dah bangun. Aku masih suka berteman, aku masih ingin bebas.

Kali ini jujur, aku gak tau mau nulis apa. Banyak hal yang lari-lari di otak sambil berteriak "Keluarin gue, keluarin gue dari sini dan jadikan gue menjadi sebuah tulisan!" Tapi aku gak tau gimana cara nuang mereka ke entri ini kemudian menjadikan mereka menjadi sebuah tulisan. Kali ini, aku berusaha buat nyampahin semua hal-hal yang lagi lari-lari di otak.

Tadi malem, aku masih inget jam nya, yaitu jam 18:37, aku menyatakan 5 kata yang cukup menyakitkan ke seseorang yang aku yakin saat ini sedang membenci seorang Diella Zuhdiyani (baca: aku). Lima kata yang berakhir dengan kata 'maaf', lima kata yang aku gak yakin bisa ngatain secara langsung dengan menatap matanya. Karena kenapa, karena aku pun sakit ketika nyampaiin lima kata tersebut.
"Kamu gak akan jadi lebih baik kalo kamu gak bisa nyampaiin apa yang kamu rasa sekarang. Kamu bilang, kamu gak mau munafik kan Diel? Aku harap, secepatnya kamu jujur." Kata Lia, yang sampai sekarang masih aku ingat. Perkataan yang bikin aku yakin atas apa yang harus aku lakukan.

Ketika aku harus melepaskan seseorang, dan sekarang ini sudah aku lakukan. Entah, mungkin memang harus begini adanya. Aku tau kok, hampir 90% kesalahan ada di aku. Tapi kamu juga tau kan, di awal cerita ini kamu dah tau apa konsekuensi nya. Ya, ini aku, dan kali ini kamu berhasil menggagalkan konsekuensi yang harusnya kamu hadapi. Tapi kembali ke aku, ini memang salahku. It's my mistake.

Aku cuman pingin kamu nerima kata 'maaf' ku aja. Kita dari dulu sahabatan, kemudian cerita itu mulai dan pada akhirnya aku gak tau apa persahabatan kita bisa berjalan baik kayak dulu. Ketika aku nulis entri ini aku lagi pake barang yang belum lama aku terima. Benda merah itu sekarang membalut lembut di kaki ku.

Let me cry
Leave me alone
Only myself and my shadow
Let me hurt
I don't know what should I do
I don't know what should I say
Let me down...

Salam
-Diel-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar