Sabtu, 07 Januari 2012

Dua Ribu Sebelas

Hari minggu pertama dalam tahun 2012.

Apa yang kalian lakuin semalem? Malam Sabtu, kalo di Jogja sih semalem ujan deres banget, sukurin yang mau malmingan tapi ujan, sokooooorrrrrrrrr~ Makanya, dirikan toleransi berasmara terhadap fakir-fakir asmara.
Aku jadi keinget seminggu yang lalu, ketika angka 2-0-1-1 masih ngeksis di tanggalan rumah. Dua Ribu Sebelas.
Inilah, taun the best yang pernah ada.

Terlalu besar dan banyak kata "Terimakasih" di Tahun ini.

Buat siapa lagi kalo bukan buat Tuhan gue yang Maha Segalanya. Tanpa Dia, gue gak akan bisa napas di Tahun 2011, gak akan bisa boker, gak akan bisa ngupil, gak akan bisa melakukan hal-hal gila bersama sahabat-sahabat yang satu spesies dengan aku, idiotik homo sapiens.

Makasih banget buat Ibu dan Ayah yang udah look after me, selama tahun ke-0 ku sampe tahun ke-15 ku ini. Buat Adekku juga, makasih banget buat anything. Buat tinggimu yang melebihi tinggi mbakmu ini, yang bikin semua orang bilang "Diel, itu adek lo, kayak temen sekelas ya." Well, aku tekankan lagi, kami beda 3 tahuuunnnn.

Enop, Harits, Herdian, Naufal. Terimakasih sangat, amat, bangeettt.
Terimakasih, udah jadi sahabat seperjuangan pas nempuh UNAS kemarin.
Terimakasih, udah bikin surprise birthday party di tahun ke-15 ku kemarin, itu surprise birthday party yang pertama kali di hidupku.
Terimakasih Enop, udah geret-geret aku pas lagi tidur tepat di hari yang gak akan aku lupa, kemudian tanpa mandi dan masih lusuh cuman pake kaos tidur, cardigan dan sandal jepit kamu maksa aku buat gonceng kamu, kebut-kebutan dijalan tanpa aku tau aku mau diajak kemana. Dan berujung di Mandala Krida, kemudian dengan mata penuh belek, aku liat Harits bawa DSLR kemudian yang lain bawa kue tart ada angka 1 dan 5 diatasnya dan juga ada tulisan "Happy Birthday Diella Zuhdiyani" pake toping strawberry. Kemudian, kalian nyanyi Selamat Ulang Tauuunnnn~
Terimakasih, kalian berempat yang ngajarin gue, apa arti Persahabatan, bukan hanya tentang definisinya. Tapi, arti dan cara memaknainya.
Terimakasih.

Terimakasih buat DINAS Pendidikan yang udah bikin program yang bikin anak-anak kelas 3 gila. (baca; UNAS). Terimakasih, udah bikin waktu main gue tersita sangat. Makaseehhh ya bapak-bapak dinassss~

Di tahun kemarin, 2011.
Januari, temen-temen seperjuangan dan aku tentunya, stres karena mikirin TPM(Tes Pendalaman Materi) yang pertama, dan genjoottt buat ngejar materi SKL UNAS.

Februari, TPM Kedua yang bikin semakin menggila dan bikin hubungan percintaan gue sama buku-buku pelajaran semakin erat dan mesra.

Maret, wuoooooooooooooooooooo UNAS TINGGAL SEBULAN LAGI.

April, inilah bulan yang kita tunggu-tunggu. Dan 3 tahun pake seragam putih biru akan ditentukan di bulan ini.

Mei, liburan 2 bulan habis UNAS cuy, liburan ini bikin gue nerveous pas nulis tangan, bikin aku lupa gimana bentuk huruf 'A'.

Juni, masih libur *joget pantat*

Juli, ini bulan tersulit yang pernah ada. Ketika aku menghabiskan 2 bulan libur bersama sahabat-sahabat dan di bulan ini, kami harus pisah. Gak ada lagi berantem karena pensil atau pulpen diilangin, gak ada lagi muka-muka mereka yang nongol tiap hari. Ya, perbedaan sekolah jadi alasan atas semua ini.

Agustus, bulan dimana, aku harus beradaptasi dengan segala hal baru. Sekolah baru, seragam kedodoroan baru, teman baru, guru baru, kantin baru. Semua baru dan disini semua pake pokerface, sulit menbedakan mana yang teman dan mana yang hanya "teman".

Tunggu, habis Agustus bulan apa sih?
Oiya.
September, ya aku memang ada di dalam semua hal yang baru. Tapi, ingatanku masih terpaku sama hal-hal lama yang selalu aja berkutat dalam otak dan perasaan.

Oktober, tentang bulan ini, kayaknya udah aku tulis di post sebelumnya. Singkatnya, di bulan ini. Akhirnya aku menemukan kenyamanan di antara hal-hal baru ini. Aku menemukan sosok Nindy, Ade, Cici, Heldy, dan aku akhirnya menemukan KETEKERS disini.
Terimakasih ketekers, makasih Nindy, Ade, Cici, Heldy, Duo Lia, Mita, Dimas, Herdian, Chacha, semua warga SEPOEH, makasih banget, kalian sangat amat berperan atas proses pendewasaan diri dalam diri gue. Kalian keluarga kedua gue. Diel sangat amat mencintai kalian. Sangat.

November, semakin hari, semakin arti kekeluargaan antara hal-hal baru ini semakin erat. Semakin hari, hal-hal baru ini perlahan berubah jadi hal-hal baru yang menyenangkan.

Desember, inilah klimaks dari tahun ini. Bulan ke-12. Bulan dimana seharusnya kita merenung, apa aja hal yang udah kita lakuin 11 bulan yang lalu. Dan yang terpenting, apa aja hal yang bisa kita pelajari dari 11 bulan yang lalu. Bulan ke-12, yap nomor absen gue juga 12. Gue pun berharap dengan nomor absen gue yang 12 itu, gue bisa jadi orang yang dimaknai orang banyak, seperti orang-orang memaknai bulan ke-12. Gue pingin jadi orang yang susah ditinggalkan untuk menuju ke hal baru, seperti orang-orang susah ninggalin bulan ke-12.

Kemarin, vertigo temen gue, Muthi kumat. Akhirnya Lia, Heldy, Kala, Dimas dan aku mutusin buat nganterin Muthi pulang. Dijalan, aku mikir, "Ini ya, yang namanya temen, satu yang sakit yang peduli dan nganterin pulang rame banget semacam nganterin pamitan haji."
Dijalan pulang habis nganterin dia, aku sama Lia ngobrol macem-macem yang intinya "Oh ini ternyata yang namanya temen,"
dan aku sama Lia jadi sadar perbedaan SMP dan SMA. Itu beda banget, sangat amat beda. Segala aspek berubah signifikan, pola pikir, sikap menghargai orang lain, kepedulian dan pelajaran. Semua berubah sangat. Dan semua itu ngefek sama kedewasaan kita, inilah SMA.
Terimakasih Tuhan, Kau masih mau ngasih kesempatan buat merasakan putih abu-abu. Terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar