Sabtu, 30 Juli 2016

(huge) Dream(s)


That psycho who shot Christina Grimmie couple weeks ago is just edan nggak masuk di akal semua -makhluk hidup. Bahkan di akal tanaman yang nggak punya akal. Kalimat barusan selalu ada di kepala sembari nulis post ini ditemani coveran mendiang Grimmie yang suaranya maha dahsyat.

5 menit lalu Simboke ada di sebelah mendengarkan aku bercerita menggebu-gebu tentang penembakkan si Grimmie, Simboke manggut-manggut dengan raut prihatin (yang aku yakin nanti sore sudah lupa siapa itu Grimmie).

Fokus, yel.

Aku suka liburan, artinya ada waktu luang untuk membersihkan kamar yang sudah tidak terlihat seperti kamar manusia. Artinya ada waktu untuk goler-goler nonton drama korea, juga sekroling instagram melihat orang lain yang sukses kesana kemari berbagi manfaat.

And here I am like, bentar bangunin 5 menit lagi buk.

I do have big dreams even huge dreams juga plan untuk mimpi besar tersebut, tapi aku takut.

"I have very big dreams, they scare me."- Zhifa

Me too.

Aku takut semua itu berakhir menjadi wacana. Atas berbagai kegagalan hingga pada poin aku sudah terbiasa dengan balasan email yang berbunyi

There were a large number of highly competitive candidates and we regret to inform that your application was not success in this occasion.

Kalau kata Dio, calon artis yang semoga gak gagal debut, ketika kami membahas urusan kampus,

"Kadang kita harus bersyukur mendapat ke-apesan ki, soalnya Tuhan masih fair tentang masa depan. Kan ga ada yang tau coy."

Tumben berbobot le ngomong. And quote of the year goes to his!

Kata orang, kalau rencana A gagal masih ada 25 alfabet lagi.

Aku ingat dalam sebuah pelatihan di kampus, Lutfi Chabib sebagai resource person bilang

"Jangan takut terlalu jauh bermimpi, karena jarak kamu dan mimpimu hanya sejauh dahi dan sajadahmu."

Again, I keep thinking; do I deserve those dreams to be reality?

And one side of me; yes you do if you decide so. InshaAllah.

2 komentar: