Selasa, 11 November 2014

Menulis

Pagi ini aku memulai hari dengan belajar di e learning di yutup tentang beberapa teori manajemen basic-I learn better by listening- sayangnya Ibu selalu parno tiap liat anaknya buka laptop dan berbunyi, maklum Ibu saya trauma liat anaknya tiap hari nuntun drama korea.

Hal yang paling aku perhatikan dari teori Maslow adalah tentang self-actualization, tentang kebahagiaan diri, tentang menjadi diri sendiri.

Di dasboard penuh post Aya, dia menulis ketika dia resah, sebenarnya kami bukan hanya dia, dan penulis amateur lain yang menjadikan blog sebagai pelabuhan atas segala bualan.

Aku selalu merasa menjadi diri sendiri ketika menulis, aku merasa layar putih dengan judul "entri" adalah tempat tepat aku berbual-tanpa ada yang mengkritisi.

Aya yang menulis segala keresahannya sejak tahun-entahlah-yang isinya dari hal alay hingga bahasanya mulai terlihat dewasa. Aya menulis dengan sangat jujur, penuh ketulusan dan rasa membutuhkan untuk menulis.

Atau kami menjadikan blog sebagai diary paling aman-menaruh segala curahan dalam bentuk draft-dan tak akan mempublishnya.

Menulis bagiku seperti piringan hitam yang merekam potret demi potret kehidupan. Aku akan tertawa membaca post pertama kali dan bergidik "jadi aku yang dulu segininya ya-drama queen abizh".
Bagaimana aku merasa tumbuh hanya dengan membaca post demi post dari tahun ke tahun.

Based on Maslow's Theories, aku melakukan teori ke-5 nya dengan menulis; bahagia dan menjadi diri sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar