Iya.
Bedua.
Tapi sama nindi.
Sejak jaman jahiliyah enggak pernah ganti.
Agak memprihatinkan memang.
Percakapan kami dimulai dari eek goreng yang dijual di Bangkok hingga mencapai kesimpulan
Seorang maba dilarang sembarangan jatuh hati.
Bold italic underline.
Menurutku ada hal yang hingga sekarang masih menjadi misteri Illahi; Bagaimana seorang manusia terlahir dengan kharisma yang tak pernah padam? Apakah kharisma itu hal yang dapat diusahakan atau anugerah dari Tuhan.
Damn it! untuk kakak-kakak angkatan di kampus saya ataupun di kampus lain yang ketika mereka jalan menyusuri koridor kampus atau menapakkan kaki mereka di anak tangga kharisma mereka ngocor-ngocor berserakan di lantai. Bahkan di kelas terakhir pukul 18.00 kharisma mereka masih terpancar segar.
And Im here like, "sis beli kharisma dimana yha."
"Aku jatuh hati sama kakak angkatan.", aku menutup topik eek goreng yang hampir setengah jam kami bicarakan
"Tapi aku sudah siap untuk sekedar menjadi fans. Kalau perlu aku jadi ketua fans club dia." Lanjutku sebelum nindi berkomentar
Dari semua pengalaman diri sendiri maupun orang lain dan juga pengalaman nindi, aku menemukan sebuah kesimpulan. Bahwa ketika seorang maba perempuan jatuh hati sama kakak angkatannya hanya ada dua kemungkinan
1. Berhasil menjadi pacarnya
2. Berakhir menjadi fans
Sudah kubilang, kalau perlu aku jadi ketua fans clubnya.
Karena ini tahun terakhirku menjadi seorang maba, untuk maba-maba dilarang sembarang jatuh hati. Itu pesan mama.
BYE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar