Gutten almost nacth mblo. Halo mblo. Apa kabar mblo. Diella sang jomblo non jelata sedang kena musibah ini mblo. Ah, kemah menghancurkan mood libur panjang Nyonya Diella sang wanita luar biasa yang cebok aja pakai bubuk berlian.
Nah, tiga kata apa yang keluar ketika gue bilang "Kemah."
pasti,
1. Menghitam
2. Kulit terbakar
3. Kulit menjadi gelap.
Tapi khusus untuk Diella
1. Menghitam
2. Kulit terbakar
3. Kulit menjadi gelap
4. Kehilangan handphone dan jam tangannya.
Kemah tiga hari yang membuat jam tangan kesayangan dan handphone ilang entah kemana.
Terakhir kali gue taruh dua benda itu ya di dalam tas, sumpah. Dalam tas.
Tapi semua berakhir mengenaskan ketika habis mandi pagi sebelum apel penutupan gue mau pakai jam tangan, dan bingo jam tangan itu enggak ada.
Buruan gue curiga sama handphone, dan ternyata, yap juga ilang.
Jam tangan.
Jam itu hadiah ulang tahun dari Ibu bulan kemarin, it means belum ada dua bulan. Bagi gue, jam itu berharga lebih dari harganya. Sampe sekarang gue cuman bengong tiap liat box itu jam yang gue letakkan di atas rak buku. Barusan gue buka, ah cuman tinggal ada kartu garansi sama sisa rantai yang dipotong. Gue sangat merasa bersalah sama Ibu. Sekarang, bayangkan gengs. Kalian dikasih barang yang memang kalian inginin. Dan tiba-tiba orang yang kalian sayang, memberi barang tersebut. Walaupun elo tau kalo harga barang tersebut enggak lebih dari sejuta, tapi menurut lo, ketulusan orang yang memberi itu harganya lebih dari kekayaan Nazarrudin. Bagaimana perasaan lo ketika kehilangan barang tersebut?
Handphone.
Mungkin harga handphone itu cuman dua jutaan, tapi isinya, bagi gue lebih dari harga baju-bajunya Suri Cruise. Lebih dari harga sempaknya David Beckham. Lebih dari harga rumah Nassar dan Musdalifah.
Dalam handphone itu ada foto adik gue dalam pose paling epic sedunia. Dalam handphoe itu ada foto gue sama Ibu yang lagi di pesta kawinan sepupu dengan posisi nyokap mangap karena kepanasan makan zupa sup dan gue ngakak. Dalam handphone itu banyak draft tulisan yang gue tulisan tiap inspirasi muncul, gue tulis draft tulisan apapun yang rencananya akan gue tulis di blog ini, dan beberapa mau gue jadiin mini book. Gue tulis draft itu dimanapun, ketika pelajaran, ketika bete, ketika boker, ketika nunggu temen di tempat makan, ketika dengerin kuliah mini dari nyokap. Ketika kapanpun, dimanapun. Dalam handphone itu ada foto-foto ketika surprise party 30 April lalu sama Nindy. Ketika surprise party di sekolah. Ketika surprise party malem-malem. Dalam handphone itu banyak foto-foto Nindy yang paling langka sedunia. Ada video ketika gue sama Nindy potong kue sore-sore dikamar. Dalam handphone itu ada voice note dari Nindy, jam 12 malam pas gue ulang tahun dalam keadaan dia lagi di Jakarta, dan paginya dia udah di depan rumah gue. Ada video gue nyanyiin lagunya Everything-Michael Buble. Dalam handphone itu ada chat gue sama sang crush, yang gue selalu senyum tiap ngebaca. Banyak juga post di blog ini yang gue tulis dalam handphone itu. Gue nulis segala hal dalam handphone itu. Banyak capture hal-hal penting dan memoriable dalam hp itu.
Voice notes dari orang-orang yang gue cintai.
Pesan ulang tahun gue dari cinta pertama.
Foto-fotonya.
Scan foto bersama kakak almarhum gue.
Dalam handphone itu banyak foto kegilaan gue sama Harits, Herdian, Enop, Deby, Naufal. Sahabat-sahabat gue.
Kenangan gue sama Nenek di Lampung pas lebaran tahun lalu.
Video gue untuk pertama kalinya nyebrang sungai pakai mobil non-offroad di pelosok tanah Lampung.
Handphone itu saksi kebahagiaan gue sama Nyokap, Bokap, Adik, Sahabat, Crush. Semuanya.
Saksi kesedihan gue.
Teman, pas gue bete. Yang rela gue lempar-lempar. Yang selalu gue tungguin led nya nyala, pertanda orang yang gue sayangi menghubungi.
Dan nggak ada satupun dari hal paling bergarga itu yang sempat gue back-up. Ya, otomatis semuanya ilang.
Dan orang tua gue bukanlah tipe orang tua yang akan membelikan ketika barang anaknya hilang. Mereka akan membiarkan anaknya merasakan bagaimana ketika ia kehilangan suatu hal, dengan tujuan sebagai pelajaran. Ya, supaya gue lebih bertanggungjawab lagi.
Dan banyak moment lain dan hal berharga lain yang ada dalam handphone tersebut, yang gue gak yakin bakal keulang lagi.
Untuk anak SMADA, gue mohon banget.
Siapapun yang menemukan kedua barang itu, tolong dikembalikan ya.
Ada imbalan yang layak kok.
Spesifikasinya.
BlackBerry 9105 pearl warna violet.
Dan
Jam tangan Alexandre Crhistie seri 8310 warna hitam.
Yang menemukan handphone bisa lihat di owner (dalam setting) dalam situ ada alamat rumah sama alamat sekolah.
Terimakasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar